Ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodolog penulisan yang baik dan benar. Jenis karangan ilmiah yaitu:
Makalah:
karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data
di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal
dari bahasa Arab yang berarti karangan).
Kertas
kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya.
Skripsi:
karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang
lain.
Tesis:
karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Disertasi:
karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.
Contoh
Wacana Ilmiah :
Mengenal
Kanker Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim
Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya. Akan sangat menakutkan.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Maka waspadalah !
1. Apa itu
kanker serviks? - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit
kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak
di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila
telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di
seluruh tubuh.
2.
Seberapa berbahaya penyakit ini? - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat
ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai
jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia,
setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira
sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang
tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks
muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit
telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa penyebabnya? - Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana penularannya? - Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Apa saja gejalanya? - Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
sumber:
www.infoceria.com
Semi
Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi
Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Contoh
wacana semi ilmiah :
KELAPARAN
JADI PERHATIAN SERIUS
Indeks Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih merupakan perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam mengurangi keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi kebanyakan berada di wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara di daftar paling bawah meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea, Burundi, Republik Niger, dan Sierra Leone. Hal ini merupakan beberapa penemuan yang tertuang dalam “The Challenge of Hunger 2008: Global Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe, International Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern Worldwide. Klaus von Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan tersebut akan memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih bagi masyarakat miskin,
investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk menenangkan pasar pangan global.
Sumber : http://muthiah-muthiah.blogspot.com/2010/10/wacana-semi-ilmiah.html
Non Ilmiah
(Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak
boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik,
klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta
yang disimpulkan subyektif,
c. gaya
bahasa konotatif dan populer,
d. tidak
memuat hipotesis,
e.
penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.
bersifat imajinatif,
g. situasi
didramatisir, dan
h.
bersifat persuasif.
Contoh Karangan Nonilmiah : Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan nonilmiah.
Contoh Wacana Non Ilmiah :
Dongeng Sangkuriang
Pada jaman
dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia
mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat
gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor
anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan
dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu
dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu
hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah
sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor
burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang
langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah
Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau
mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka
Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya
lagi.
Sesampainya
di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu
mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok
nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan
perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan
meninggalkan rumahnya.
Setelah
kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap
hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena
kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah
berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah
bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang
ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena
kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut
bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat
cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan
kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya
lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di
waktu dekat.
Pada suatu
hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum
berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat
kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat
kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan
bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab
lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon
suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang
Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya
sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara
kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka.
Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya
dianggap angin lalu saja.
Setiap
hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah
terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik.
Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat
memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi
sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama
Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah,
meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang
sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang
menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan
menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya,
Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu
menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja
dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir
menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang
Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera
berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur
kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung
menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah
diajukan oleh Dayang Sumbi.
Dengan
rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah
dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan
seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah
dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah
gunung yang bernama Tangkuban Perahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar